Wednesday, September 10, 2008

Menggapai Kesadaran Diri

Hidup adalah perjalanan. Proses pematangan jiwa yang penuh dengan ujian dalam berbagai bentuknya.
Pada umumnya manusia lebih tertarik pada hasil, padahal yang selalu dijalani adalah proses yang sangat panjang, sepanjang kehidupan manusia itu sendiri.
Karena lebih fokus pada hasil, jarang manusia yang mendapatkan kebahagiaan. Selama tujuan atau hasil belum tercapai, yang dirasakan adalah kesulitan dan penderitaan.
Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah mobilitas manusia dari satu kota ke kota lainnya. Selama belum mencapai kota tujuan, yang dirasakan adalah capek dan lelah. Padahal perasaannya akan lain kalau dia bisa menikmati perjalanannya, bisa melihat dan memahami berbagai bentuk aktivitas orang lain sepanjang perjalanannya, atau bisa menikmati pemandangan selama perjalanan.
Begitu pula dalam perjalanan hidup.
Dia merasa baru bisa bahagia setelah anak-anaknya selesai sekolah, setelah punya rumah sendiri, atau bahkan merasa bahagia setelah mempunyai penghasilan yang berlebih.
Kenapa tidak berusaha menikmati yang ada. Melihat anak-anak yang sedang tumbuh, menikmati tempat tinggal yang ada, meskipun bukan rumah sendiri atau ikut famili, menikmati penghasilan yang ada meskipun sedikit.
Perjalanan hidup dengan berbagai masalah yang dihadapi adalah bahan bakar untuk pematangan jiwa. Ditempa dengan berbagai masalah jiwa menjadi semakin kuat, makin memahami arti kehidupan, makin mudah menyelami berbagai persoalan yang dihadapi sesamanya.
Dalam perjalanan kehidupan ini kadang manusia seolah-olah terseok-seok berjalan dengan kaki telanjang, kadang naik kereta kencana. Begitulah perjalanan. Pasang-surut. Jadi harus selalu dinikmati.
Selama bisa menikmati perjalanan, menikmati proses yang ada, disitulah akan ditemukan kebahagiaan. Hasil tidak menjadi penting lagi.